[PENELITIAN] Mengukur Gangguan pada Kekuatan Sinyal Protokol Nv2 

Masih ingatkah masa-masa saat jaringan komputer menggunakan jaringan telepon? Atau saat jaringan komputer kantor membangun instalasi kabel internet yang ditarik begitu panjang dari titik satu ke titik yang lainnya? Kini semua telah berubah begitu cepat. Media transmisi data menggunakan wireless saat ini menjadi alternatif yang populer selain menggunakan media transmisi kabel.

Wireless Local Area Network (WLAN) yang umum digunakan sejauh ini memiliki frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Penggunaan Frekuensi pada protokol standar IEEE 802.11 semakin padat dan rawan interfensi. Sehingga mulai dikembangkan berbagai protokol jaringan komputer yang sesuai dengan kebutuhan. Juwari menggunakan frekuensi 5 GHz dan protokol Nv2, salah satu fitur protokol yang ada di perangkat Wireless Mikrotik untuk mengukur kekuatan sinyal.

Kekuatan sinyal diketahui dapat dipengaruhi oleh Noise Floor Threshold. Hasil pengujian menghasilkan nilai Noise Floor Threshold -128 sampai dengan -110 saat menggunakan Protokol Nv2. Nilai tersebut bermakna bahwa semakin tinggi nilai Noise Floor Threshold maka semakin lemah kekuatan sinyal yang ditransmisikan. Apabila nilai Noise Floor Threshold semakin rendah maka kekuatan sinyal semakin kuat. Nilai Noise Floor Threshold juga akan mempengaruhi Signal To Noise (dB). Apabila nilai Noise Floor Threshold rendah, kekuatan Signal To Noise (dB) semakin kuat, begitu pula yang terjadi pada kondisi sebaliknya.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa tantangan besar selalu hadir seiring perkembangan teknologi. Perlu identifikasi lebih lanjut terhadap gangguan kekuatan sinyal yang ditransmisikan. Dengan memperkecil gangguan maka rekaman informasi yang dikirim dapat diterima dengan lebih efektif dan efisien.

Referensi : http://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josh/article/view/1275